“Ya Allah, berkahilah bagi kami negeri Syam dan negeri Yaman. Ada sahabat bertanya. ‘(Bagaimana) dengan Negeri Nejed wahai Rasulullah?’ katanya sembari mengarahkan tangannya ke arah timur. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Dari sanalah (arah timur) munculnya tanduk setan’.”
Sabda Rasulullah SAW dalam hadits di atas adalah dalil bahwasanya seberat-berat fitnah (bagi umat ini) akan muncul dari arah timur. Dan telah terjadi, fitnah-fitnah besar yang menimpa umat ini berasal dari timur.
Fitnah pertama kali adalah fitnah kelompok murtad, secara khusus adalah kelompok Musailamah Al-Kazzab (nabi palsu) yang terjadi pada abad pertama hijriah. Kemudian fitnah berikutnya adalah fitnah Babak Al-Khurrami yang muncul di Azerbaijan, dan masih dari arah timur.
Fitnah lainnya terjadi pada abad ke-4 hijriah, yaitu fitnah Qaramithoh yang muncul dari Bahrain dan Ahsa’ yang terletak di timur jazirah Arab. Mereka membuat kerusakan dan hampir-hampir kekhalifahan Baghdad runtuh karena fitnah ini. Kemudian fitnah besar yang muncul dari timur berikutnya adalah agresi kerajaan Mongol yang menghancurkan peradaban Islam di timur. Mereka menyebabkan runtuhnya khilafah Islamiyah, membunuh jutaan jiwa dan berbuat kerusakan di muka bumi.
Sebagian besar fitnah-fitnah berhasil dipadamkan ahlul gharb (penduduk barat). Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits, “Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku tegak di atas kebenaran”. Dan berkata, “Mereka adalah ahlul gharb (barat)”. Penduduk baratlah yang melawan menghalau serangan pasukan Salib. Adalah Sholahuddin beserta penduduk Syam dan Mesir yang menghadapi pasukan salib. Kemudian Saifuddin Qutuz beserta penduduk Syam dan Mesir juga menumpas agresi pasukan Mongol.
Khilafah Utsmaniyah juga mendapat ancaman bahaya dari gerakan Shofawi yang datang dari timur. Dan pada abad ke-7 hijriah kekhalifahan pindah ke Mesir dan masih di sebelah barat, kemudian pindah lagi ke Istanbul. Dan di antara fitnah yang besar adalah perang yang dilancarkan oleh gerakan Syiah Shofawiyah di Iran dan Irak yang menyebabkan terbunuhnya ratusan ribu jiwa.
Di era modern ini tidak ada fitnah terbesar yang menimpa umat ini selain jatuhnya khilafah Utsmaniyah. Hal ini terjadi karena konspirasi yang dilakukan oleh Inggris dan bangsa Arab dari daerah timur, padahal di saat yang bersamaan Syam, Mesir dan wilayah Maghrib terus melakukan perlawanan terhadap penjajahan.
Oleh karena konspirasi timur tersebut maka takluklah dunia Arab dan Islam di bawah penjajahan Salibis. Yang menyebabkan jatuhnya Palestina ke tangan Yahudi. Dan saat Ahlul Gharb (penduduk barat) melakukan perlawanan, maka penduduk timur melancarkan konspirasi terhadap upaya perlawanan tersebut.
Inilah Syam sedang bergejolak menumbangkan thaghut tiran, akan tetapi penduduk timur seperti Iran dan Irak melakukan konspirasi terhadap mereka. Inilah Yaman yang bergejolak, kemudian negara-negara timur seperti negara-negara Teluk Arab melancarkan konspirasi terhadap mereka.
Dengan fakta di atas, terbuktilah nubuat dan kemukjizatan sabda Rasul SAW yang menyatakan bahwa fitnah akan muncul dari timur, dan timur itu adalah tanduk setan. Sementara penduduk barat Islami senantiasa melawan musuh dan menegakkan kebenaran.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah merajihkan bahwa yang dimaksud oleh hadits, “Akan senantiasa ada penduduk barat (Islami) yang teguh di atas kebenaran” adalah penduduk Mesir dan Syam, sebagaimana pendapat Imam Ahmad bin Hanbal.
Nabi Muhammad SAW mendoakan kebaikan untuk Syam dan Yaman. Dan memperingatkan umatnya akan arah timur, karena dari arah tersebutlah muncul tanduk setan. Para ulama berbeda pendapat tentang maksud dari “arah timur” (yang disebutkan di dalam hadits). Pendapat yang menurut kami Shahih adalah dengan tidak menafsirkan makna timur di hadits tersebut. Adapun penyebutan tanduk setan adalah kiasan untuk fitnah dan keburukan yang muncul dari timur secara khusus. Maka wajib bagi kita untuk berhati-hati dan berlindung kepada Allah dari fitnah tersebut.
Tidak dibenarkan secara syar’i memaknai kata timur di dalam hadits dengan sebuah kota tertentu atau penduduk tertentu dengan tujuan untuk merendahkan mereka. Hal ini adalah bentuk tindakan melampaui batas dan bukanlah maksud yang diinginkan oleh syariat. Karena hadits hanya mengingatkan akan arah timur saja tanpa menentukan negeri, tempat atau penduduk tertentu, maka wajib bagi kita untuk tidak mendahului nash yang ada.
Nash yang ada hanya menunjukkan arah, yaitu arah timur. Oleh karena itu para ulama berbeda pendapat akan maksud dari timur tersebut. bisa saja yang termasuk arah timur itu adalah negara-negara Teluk Arab dan Irak. Bahkan, lafadz Nejed biasa digunakan untuk menyebut daerah yang tinggi. Oleh karena itu terkadang penyebutan Nejed bisa juga digunakan untuk menyebut dataran tinggi di Irak.
Yang dimaksudkan di sini adalah memahami hadits nabi dan sebab nabi mewanti-wanti akan daerah timur dan daerah tersebut adalah sumber sebagian besar fitnah akan tetapi bukan satu-satunya sumber fitnah. Perlu ditekankan bahwa yang dimaksud timur dan barat di sini adalah bagian timur dan barat negeri Islam.
Hadits-hadits di dalam Shahihain terdapat di dalamnya tahzir dari fitnah yang akan muncul dari timur dan bukan dimaksudkan untuk mencela rakyat atauun daerah tertentu. Ini adalah bukti kemukjizatan hadits Nabi. Wallahu a’lamu bissowab. (kb)
Diterjemahkan dari salah satu status Dr. Hakim Al-Mathiri oleh Miftahul Ihsan Lc.
0 Response to "Nabi SAW Menyebut Munculnya “Tanduk Setan dari Timur”, Apa Maksudnya?"
Post a Comment